[1] Bangun Datar
A. Bangun
Segibanyak – hlm. 103
Bangun segibanyak adalah bangun datar tertutup
yang dibatasi oleh ruas garis.
Bangun segibanyak beraturan adalah
bangun segi banyak yang semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya sama besar.
Bangun
segi banyak beraturan juga
disebut
poligon.
Bangun segi banyak tidak beraturan adalah bangun segi banyak yang sisinya tidak sama panjang
atau sudutnya tidak sama besar. Contoh bentuk bangun segi banyak beraturan
adalah segitiga sama sisi,
persegi, segilima beraturan, segienam beraturan.
Contoh bentuk bangun segi
banyak tidak beraturan adalah
segitiga sama kaki, segitiga sembarang, persegi panjang, layang-layang, belah ketupat,
trapesium. Nama bangun segi banyak sesuai dengan banyak sisinya.
Jajar genjang adalah
bangun datar segi empat sisi-sisi yang berhadapannya sejajar dan sama panjang, serta
sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
Trapesium adalah
bangun datar segi empat yang dibentuk oleh empat sisi yang dua diantaranya
saling sejajar namun tidak sama panjang.
Layang-layang adalah bangun datar segi empat yang mempunyai dua
pasang sisi sama panjang dan saling membentuk sudut.
Layang-layang dengan keempat sisi yang sama panjang
disebut belah ketupat.
Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang dibentuk oleh
dua pasang sisi yang masingmasing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya.
Sisi terpanjang disebut sebagai
panjang (p) dan
sisi terpendek disebut sebagai lebar
( l ).
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai
tiga titik sudut.
Segitiga sama sisi adalah
segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.
Segitiga sama kaki adalah
segitiga yang dua dari tiga sisinya sama panjang.
Segitiga sembarang adalah
segitiga yang ketiga sisinya berbeda panjangnya.
Baca Juga: Buku Matematika Kelas 4, 5, dan 6 SD
B. Keliling
Bangun Datar – hlm. 112
Keliling bangun
datar adalah jumlah seluruh sisi-sisi pada bangun datar tersebut
Keliling persegi adalah K dan sisi persegi
adalah s, maka
keliling persegi dapat dihitung dengan cara berikut.
K = s + s + s + s
K = 4 x s
Keliling persegipanjang adalah K, sisi persegipanjang adalah p (panjang) dan l (lebar), maka
keliling persegipanjang dapat dihitung dengan cara berikut.
K = p + l + p + l
K = (2 x p)
+ (2 x l)
K = 2 x (p +
l)
Contoh:
Keliling segitiga adalah K,
sedangkan sisi segitiga adalah a
(sisi pertama), b
(sisi kedua), dan c
(sisi ketiga) maka keliling segitiga dapat dihitung dengan cara
berikut.
K = a
+ b + c
Contoh:
C. Luas
Bangun Datar – hlm. 126
Jika luas persegi adalah L dan sisi persegi
adalah s, maka rumus untuk
menentukan luas persegi adalah L = s x s = s².
Jika luas persegi panjang adalah L, panjang persegi panjang p dan lebar persegi
panjang adalah l,
maka rumus untuk menentukan luas persegi panjang adalah L = p x l
Jika luas adalah L,
panjang persegi panjang adalah alas segitiga (a)
dan lebar persegi panjang adalah tinggi segitiga (t),
maka rumus untuk menentukan luas segitiga
adalah
[2] Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menafsirkan dan mempresentasikan data.
A. Membaca dan Menafsirkan Data – hlm. 159
Membaca data dalam bentuk tabel adalah menyebutkan informasi yang hanya tertulis pada tabel tersebut.
Menafsir data dalam bentuk tabel adalah menemukan informasi lain mengenai data tersebut yang
tidak tertulis pada tabel.
Tabel adalah daftar yang berisi sejumlah data/informasi
yang biasanya berupa kata-kata maupun bilangan yang tersusun dengan garis pembatas.
Di suatu kelas, terdapat 33
siswa yang mengikuti ujian matematika. Dari data yang diperoleh, nilai dari 33
siswa tersebut sebagai berikut:
70, 60, 75, 90, 65, 70, 90,
85, 85, 55, 65, 85, 80, 95, 100, 55, 50, 75, 85, 80, 60, 80, 70, 65, 75, 80,
90, 95, 85, 75, 70, 85, 100.
Sajikan nilai hasil ujian dari
data di atas ke dalam bentuk tabel. Data skor hasil ujian yang terdapat dalam
contoh di atas sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari terutama di sekolah.
Tabel skor hasil ujian Matematika
Membaca Data
• Siswa yang mendapat nilai 50 ada 1 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 55 ada 2 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 60 ada 2 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 65 ada 3 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 70 ada 4 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 75 ada 4 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 80 ada 4 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 85 ada 6 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 90 ada 3 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 95 ada 2 orang.
• Siswa yang mendapat nilai 100 ada 2 orang
Siswa yang mendapat nilai di
bawah 70 ada berapa orang?
Siswa yang mendapat nilai di
atas 50 ada berapa orang?
Berapa orang siswa yang
mendapat nilai antara 60-80?
Menafsirkan Data
• Nilai 85 merupakan nilai yang paling banyak diperoleh siswa.
• Nilai 50 merupakan nilai yang paling sedikit diperoleh siswa.
B. Penyajian Data dalam Diagram Batang – hlm. 162
Diagram batang adalah
diagram yang menyajikan data dalam bentuk persegi panjang tegak ataupun persegi
panjang mendatar yang sama besar dan terpisah.
Di bawah ini adalah tabel
nilai hasil ujian matematika
Setelah membuat tabel nilai
hasil ujian matematika, sajikanlah data tersebut ke dalam diagram batang.
Cara membuat diagram batang,
lakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Buatlah
sumbu datar (x) dan sumbu tegak (y), yang saling tegak lurus.
2) Sumbu
datar merupakan sumbu berisi nilai hasil ulangan matematika.
3) Sumbu
tegak merupakan sumbu berisi banyaknya siswa.
4) Gambarlah
persegi panjang tegak untuk masingmasing nilai hasil ujian matematika sesuai
dengan banyak siswa.
Di bawah ini contoh penyajian
data dalam diagram batang
[3] Pengukuran Sudut
A. Pengukuran
Sudut dalam Satuan Baku dengan Busur Derajat – hlm.179
B. Pengukuran
Sudut dalam Bangun Datar dengan Busur Derajat – hlm. 186
Download Buku
Siswa:
0 Tanggapan "Ringkasan Materi Bangun Datar, Statistika, dan Pengukuran Sudut Kelas 4 SD"
Post a Comment