Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah di sekolah-sekolah yang awalnya
menggunakan Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum KTSP, mulai
menggunakan Kurikulum Mulok yang baru, terutama di sekolah-sekolah yang menjadi
percontohan. Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah
yang mengacu pada Kurikulum 2013 ini terdiri dari Struktur Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar (KIKD) serta Silabusnya. Sebagai penunjang pembelajaran, BPBKD
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat juga mengupayakan penyusunan buku ajar
sesuai rambu-rambu yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Sunda Berbasis Kurikulum 2013 Revisi 2017
Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah hingga saat ini pun sangat
dinamis. Berbagai revisi dan perubahan terjadi hampir setiap tahun, terutama
menyangkut berbagai perangkat implementasinya di lapangan. Tahun 2016, revisi
bahkan menyangkut struktur inti kurikulum dengan adanya perubahan pada tataran
KIKD dan landasan konseptualnya. Sedikitnya ada empat Peraturan Mentri (Permen)
Pendidikan dan Kebudayaan dikeluarkan untuk mengganti Permen lama berkaitan
dengan revisi Kurikulum. Antara lain Permendikbud No. 20 tahun 2016 Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan menengah, Permendikbud No. 21 tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud No. 22
tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dan Dasar dan Menengah, dan
Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Melihat dinamika yang
terjadi pada Kurikulum 2013 tersebut, sudah seharusnya pula Kurikulum Mulok
Bahasa dan Sastra Daerah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di atas.
Di samping itu, implementasi Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daerah sendiri menemui beberapa masalah, antara lain ditemukan pada
struktur isi kurikulum yang masih dianggap kompleks dan sulit untuk dipahami
oleh siswa. Kurikulum Bahasa dan Sastra Daerahjuga dianggap tidak memiliki tujuan yang jelas di setiap jenjang
pendidikan. Tidak dijelaskan apa skala prioritas yang ingin dicapai dari
pengajaran bahasa Sunda di tingkat, SD, SMP, dan SMA, karena masih ditemukan
materi-materi pelajaran yang bertumpuk dan berulang-ulang.
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru
adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan
karena berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Peraturan Gubernur. Kritik juga muncul dari
masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter Kurikulum Muatan
Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung terlalu meniru
struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk
merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun sebelum
revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut apa saja
yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan poko-pokok pikiran yang
jelas untuk nanti digunakan oleh tim pengembang Kurikulum Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa Barat
yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis
Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat
dijadikan pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun
pelajaran 2017/2018.
Unduh
KI- KD Bahasa Sunda SD/MI
KI- KD Bahasa Sunda SMP/MTS
KI- KD Bahasa Sunda SMA/SMK
0 Tanggapan "Kurikulum Mulok Mata Pelajaran Bahasa Dan Sastra Sunda Berbasis Kurikulum 2013 Revisi 2017"
Post a Comment