Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian | SDN Ciwangi Purwakarta
..:: Selamat Datang Peserta Didik Baru Di Sekolah TASBIH (Taqwa, Aman, Santun, Bersih, Indah, Hijau) ::..

Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian

SDN Ciwangi

Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Pengembangan profesi merupakan kegiatan yang di rancang dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sikap dan ketrampilan untuk peningkatan profesionalisme maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi pendidikan sekolah.Hal tersebut ditegaskan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Guru  dan Angka Kreditnya.Selain guru, pengembangan profesi juga berlaku bagi widyaiswara sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan  Reformasi Birokrasi Nomor 22 tahun 2014.

Baca Juga: Gaya Selingkung Penulisan Artikel Ilmiah

Salah satu jenis kegiatan pengembangan profesi adalah melaksanakankarya tulis/karya tulis ilmiah. Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan istilah Karya mengandung arti pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan kata Tulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan huruf atau angka yang dibuat dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya), bersurat (yang sudah disetujui), yang ada tulisannya.Karya tulis merupakan hasil karangan dalam bentuk tulisan atau karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis dan terarah. Sedangkan Ilmiah berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.

Tidak semua karya tulis merupakan karya ilmiah (ilmiah berarti mempunyai sifat keilmuan). Aqib (2004:14) menjelaskan bahwa suatu karya tulis baru dapat disebut karya tulis ilmiah jika memenuhi tiga syarat, yakni.
a. Isi kajiannya pada lingkup pengetahuan ilmiah
b. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
c. Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan

Kusumaryoko, P (2018:4) mengklasifikasikan karya tulis menjadi karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah. Sebuah karya tulis disebut ilmiah jika karya tersebut berpatokan pada ketentuan penulisan ilmiah. Sebaliknya, karya tulis disebut non ilmiah jika penulisannya tidak mengacu pada kaidah-kaidah keilmuan yang berlaku. Sifat keilmiahan menurut Kusumaryoko, P (2018:4) seharusnya tidak hanya tampak pada produk karya tulisnya, tetapi juga pada tahapan-tahapan kegiatan yang dilalui sebelum penyusunan karya tulis tersebut. Kegiatan ilmiah dapat dianggap tidak ilmiah jika cara penyajian tulisannya tidak memenuhi syarat-syarat keilmiahan. 
Berikut ini penjelasan klasifikasi karya tulis :
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah menurut Yudhi Munadi dalam Suwanto (2018:21) merupakan tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, atau penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan menggunakan tata bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (keilmiahannya). Karya tulis ilmiah harus merujuk pada sumber data dan informasi faktual dan aktual di bidang keilmuannya. Sumber data dan informasi ilmiah yang digunakan sebagai acuan dan informasi yang memajukan ilmu pengetahuan dan teknologiyang ditulis sesuai kaidah-kaidah ilmiah (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi Nomor 16 tahun 2009). Artinya, sebuah karya tulis ilmiah harus mampu memproyeksikan dampak dan menawarkan solusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Karya Tulis Non Ilmiah
Karya Tulis Non Ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Karya tulis non ilmiah antara lain : Dongeng, Cerpen, Novel, Drama, Roman.

Sebagian buku sumber dan literatur menambahkan pengklasifikasian karya tulis dengan karya tulis ilmiah populer. Karya Tulis Ilmiah Populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam. Karya Tulis Ilmiah Populer ini dianggap lebih cocok disebut sebagai tulisan daripada karangan. Hal ini disebabkan Karya Tulis Ilmiah Populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip atau meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain daripada menulis murni gagasan, pendapat dan pernyataan sendiri.Contoh karya ilmiah populer di antaranya: Artikel, Resensi, Sinopsis, serta Publikasi ilmiah yang terdiri dari Buku Teks Pelajaran, Buku Pengayaan yang terdiri dari Modul/Diktat Pembelajaran, Buku dalam bidang Pendidikan, Karya Terjemahan, dan Buku Pedoman Guru (Suwanto, 2018:22).

Perbedaan Karya Tulis Ilmiah Penelitian dengan Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian
Sebelum membahas perbedaan antara karya tulis ilmiah hasil penelitian dengan karya tulis ilmiah non penelitian, kita akan membahas dulu tentang penelitian. Penelitian menurut Suryabrata, S (2003:11) adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Karya tulis ilmiah hasil penelitian harus mengikuti kerangka umum penelitian yakni langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seseorang dalam melakukan penelitian. Langkah-langkah tersebut meliputi identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah, penelaahan kepustakaan, identifikasi variabel, pengembangan alat pengambil data, penyusunan rancangan penelitian, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, interpretasi hasil analisis dan penyusunan laporan.
Penulisan karya tulis ilmiah non penelitian tidak harus mengikuti kerangka umum penelitian. Beberapa perbedaan lainnya yang signifikan antara karya tulis ilmiah hasil penelitian dengan karya tulis ilmiah non penelitian antara lain.
a) Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian
merupakan pembahasan hasil penelitian yang bersifat faktual objektif. Faktual objektif mengandung arti adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan secara empiris.
b) Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian
bersifat metodis dan sistematis. Maksudnya di dalam pembahasan masalah digunakan cara atau metode tertentu dengan langkah-langkah teratur dan dikontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Penulisannya karya tulis ilmiah hasil penelitian menggunakan bahasa yang formal dan sesuai dengan kode etik penulisan ilmiah.
c) Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian 
ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, dan dapat dipahami masyarakat awam/umum. Dari segi topik pembahasan juga cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya.

Suryabrata,S (2003:3) mengemukakan ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian yaitu: akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan dan coba-coba, dan pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis. Dari tulisan Suryabrata,S dalam bukunya Metodologi Penelitian dapatlah disimpulkan bahwa pada akhirnya semua karya tulis ilmiah harus merujuk pada sebuah pendekatan ilmiah. Dengan pendekatan ilmiah itu orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah bukan dikarenakan akal sehat yang sering digunakan oleh orang awam dalam mempersoalkan sesuatu hal. Atau pun menggunakan otoritas ilmiah dan pikiran kritis berdasarkan pendapat-pendapat orang-orang yang telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam sesuatu bidang.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian
Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian, pengembangan dan evaluasi dapat berbentuk laporan atau pun berbentuk tulisan ilmiah. Perbedaan antara keduanya dijelaskan oleh Aqib, Z (2003:20) bahwa laporan itu menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan.Sedangkan tulisan ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal menarik dari suatu hasil kegiatan ilmiah.

Tulisan ilmiah sering juga disebut makalah. Makalah dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau sebagai bahan tulisan dari siaran radio dan televisi, ataupun bahan tertulis dalam sajian lisan di pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah yang tersaji dengan bahasa dan format yang lebih populer disebut tulisan ilmiah populer. Tulisan ilmiah mempunyai ciri khusus yakni : isi sajiannya berada pada kawasan keilmuan, penulisannya cermat, tepat dan benar,  menggunakan sistematika yang umum dan jelas serta bersifat obyektif.
Publikasi tulisan ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru dapat berbentuk publikasi atas hasil penelitian atau pun gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal (non penelitian) berupa buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru. 
Beberapa contoh publikasi ilmiah antara lain :
Buku teks pelajaran
merupakan buku pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik sebagai buku utama maupun sebagai buku pelengkap (Baedhowi,2010:31). Buku pelajaran dapat ditulis guru secara individu maupun berkelompok. Sebagai karya tulis ilmiah, kerangka sajian isi buku harus memiliki kebenaran ilmiah. Selain itu juga harus menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya. Adapun kerangka isi buku pelajaran terdiri dari tiga bagian utama yakni : Pendahuluan, Sajian Isi dan Penunjang. 
Modul
Modul merupakan materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sehingga pembaca dapat menyerap materi tersebut. Materi yang ditulis adalah materi dalam satu semester. Kerangka isi modul terdiri dari materi yang disajikan secara runtut sehingga peserta didik dengan mudah dapat memahami materi yang disajikan dalam modul tersebut. Ciri modul adalah satu modul terdapat beberapa kegiatan belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan disetiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak lanjut. Satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu. Kemudian di dalam modul tersedia berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci supaya peserta didik mampu menggunakan modul dalam belajar. Dengan petunjuk tersebut peserta didik mengikutinya untuk mengerjakan latihan-latihan di dalam modul tersebut.
Diktat
merupakan catatan tertulis mata pelajaran atau bidang studi yang disiapkan guru untuk mempermudah atau memperkaya materi mata pelajaran/bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pada hakikatnya diklat merupakan buku pelajaran yang mempunyai keterbatasan baik dalam jangkauan penggunaan maupun cakupan isinya. Dengan demikian kerangka isi diklat yang baik tidak berbeda dengan buku pelajaran. Diktat digunakan di kalangan sendiri. Kerangkanya sebagai berikut.
Buku dalam Bidang Pendidikan
Yang dimaksud buku dalam bidang pendidikan adalah buku yang berisi pengetahuan terkait pendidikan. Sasaran pembacanya tidak hanya peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu. Buku dalam pendidikan tidak hanya membantu peserta didik dalam memahami mata pelajaran tertentu tapi juga untuk memberikan informasi pengetahuan dalam bidang pendidikan. Buku bisa ditulis oleh satu guru atau beberapa guru yang mempunyai latar belakang pendidikan yang sama dengan mata pelajaran yang diampu.

Karya Terjemahan
merupakan hasil karya penerjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah dari bahasa asing ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya. Atau dari bahasa Daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya.

Masukkan E-Mail Anda:

0 Tanggapan "Karya Tulis Ilmiah Non Penelitian"

Post a Comment