Penerapan
Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di Sekolah Dasar menggunakan pendekatan
tematik terpadu. Pada perkembangannya, untuk kelas tinggi (IV, V, dan VI) mata
pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
dipisahkan dari Buku Tematik Terpadu. Pemisahan tersebut dikarenakan perubahan
muatan pelajaran matematika serasa dangkal sehingga siswa tidak mendapatkan
konsep matematika secara mendalam dan PJOK memiliki karakteristik objek kajian
dan metode yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Objek kajian PJOK berupa
gerak, pembelajaran PJOK banyak dilakukan melalui observasi,
mencontoh/menirukan, melatihkan secara berulang
Penerapan
Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di sekolah dasar menggunakan pendekatan
tematik terpadu. Salah satu pendukung proses pembelajaran adalah buku Tematik
Terpadu yang diterbitkan oleh Pemerintah. Mata pelajaran yang dapat dipadukan
adalah PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), dan Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK).
Pada
perkembangannya, untuk kelas tinggi (IV, V, dan VI) mata pelajaran Matematika
dan PJOK dipisahkan dari Buku Tematik Terpadu. Keputusan pemisahan mata
pelajaran tersebut ada berbagai alas an, diantaranya adalah materi/pembahasan
muatan Matematika pada buku tersebut terasa dangkal. Oleh karena itu, siswa
tidak mendapatkan pemahaman konsep matematika secara mendalam. Dengan demikian,
perlu digunakan buku Matematika secara terpisah. Alasan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Matematika memiliki karakteristik
objek kajian dan metode yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Objek kajian
matematika bersifat abstrak, metode untuk melakukan kajian terhadap objek
matematika bersifat deduktif, tentunya dengan tidak mengabaikan pengembangan
kecakapan 4 C (Critical, Creative, Colaboratif, Dan Communication).
b. Kebermaknaan pembelajaran matematika
di SD/MI salah satunya dapat ditingkatkan melalui pembelajaran matematika dalam
konteks dunia nyata siswa. Pembelajaran dengan mengambil konteks kehidupan
nyata tersebut dapat dicapai melalui pembelajaran tematik terpadu.
c. Kebermaknaan pembelajaran merupakan
energi bagi peningkatan motivasi belajar siswa, ketika motivasi sudah dimiliki
pembelajaran tidak harus selalu dikaitkan dengan dunia nyata/tema, karena
pembelajaran matematika dengan tema memiliki keterbatasan dalam mengakomodir
struktur dan konten matematika secara utuh. Oleh karena itu, ketika konteks
sudah diperoleh, pembelajaran Matematika dapat dilakukan dengan pemahaman
konsep matematika secara utuh.
Baca Juga: Pedoman Pembelajaran Tematik SD/MI (Revisi)
Demikian
juga alasan yang serupa diambil untuk menjelaskan mengapa mata pelajaran PJOK
harus diajarkan dengan buku terpisah. Alasan tersebut adalah sebagai berikut:
a. PJOK memiliki karakteristik objek
kajian dan metode yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Objek kajian PJOK
berupa gerak, pembelajaran PJOK banyak dilakukan melalui mengobservasi dan
mencontoh, kemudian melatihkannya secara berulang, tentunya dengan tidak
mengabaikan pengembangan kecakapan 4C (Critical, Creative, Colaboratif, Dan
Communication).
b. Kebermaknaan pembelajaran PJOK di
SD/MI salah satunya dapat ditingkatkan melalui pembelajaran PJOK dalam konteks
dunia nyata siswa, hal ini salah satunya dapat dilakukan melalui pembelajaran
tematik.
c. Kebermaknaan pembelajaran merupakan
energi bagi peningkatan motivasi belajar siswa. Namun ketika dikaitkan dengan
tema, terdapat beberapa materi pembelajaran PJOK yang memiliki keterbatasan
dalam mengakomodir struktur dan konten PJOK secara utuh. Oleh karena itu, tidak
semua materi yang berkaitan dengan KD dapat diakomodir secara cukup oleh buku
tematik.
d. Pembelajaran PJOK banyak dilakukan
dengan gerakan anggota tubuh yang harus dimulai dengan pemanasan terlebih
dahulu, sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.
e. Banyak gerakan-gerakan dalam
pembelajaran PJOK yang tidak dipahami sepenuhnya oleh guru kelas, sehingga
dapat mengakibatkan cedera bagi siswa.
f. Pada umumnya pembelajaran PJOK
mengakibatkan siswa berkeringat, sehingga mengganggu proses pembelajaran lain
bila terintegrasi.
g. Untuk memberdayakan keberadaan guru
mata pelajaran PJOK yang tersedia hampir di semua SD.
Berdasarkan alasan-alasan
tersebut maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menetapkan buku teks
pelajaran yang layak digunakan dalam proses pembelajaran untuk mata pelajaran
Matematika dan PJOK yang disajikan secara terpisah dari Buku Tematik Terpadu.
Oleh karena itu, diperlukan panduan pelaksanaan pembelajaran Matematika dan
PJOK untuk SD/MI di kelas IV, V dan VI.
Download: Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK Kurikulum 2013 DI SINI
Update Buku Matematika Edisi Tahun 2018 Download:
>. Buku Matematika Kelas 4 - BG
>. Buku Matematika Kelas 4 - BS
makasih utk referensi artikel panduannya
ReplyDeletesama-sama pak
Delete