Lutung Kasarung dan Putri Purbasari Ayuwangi | SDN Ciwangi Purwakarta
..:: Selamat Datang Peserta Didik Baru Di Sekolah TASBIH (Taqwa, Aman, Santun, Bersih, Indah, Hijau) ::..

Lutung Kasarung dan Putri Purbasari Ayuwangi

SDN Ciwangi Purwakarta

Pada zaman dahulu di tanah Sunda, ada sebuah kerajaan besar yang indah bernama Pasir Batang, dengan Raja bernama Prabu Tapa Agung. Ia memiliki tujuh anak perempuan manis. Sang Raja masih bingung untuk memilih salah satu dari mereka untuk menentukan posisi sebagai Ratu nya.

Prabu Tapa Agung membahas setiap waktu, tetapi belum ada kesimpulan untuk masalah ini. Tujuh putrinya yang bernama Purbararang, Purbalaras, Purbakencana, Purbaningrat, Purbajati, Purbasekar, dan yang terakhir adalah Purbasari Ayuwangi.

Purbasari Ayuwangi berbeda dari semua adiknya. Penampilannya tidak secantik enam adik-adiknya. Kebaikan hatinya yang menyemburkan dari wajahnya. Dia adalah seorang gadis yang cerdas, dan kecerdasan hanya bisa bersaing dengan kakak pertamanya, Purbararang.

Pada hari penentuan, Prabu Tapa Agung mengumumkan kepada rakyat Pasir Batang. Dia akan mengundurkan diri sebagai Raja Pasir Batang Raya.

"Untuk semua rakyat tercinta. Mulai hari ini saya akan mengundurkan dari posisi saya sebagai Raja Pasir Batang Raya," kata Prabu Tapa Agung.

Tanpa diduga, rakyat memilih Purbasari Ayuwangi menjadi Raja Pasir Batang Raya. Hal itu membuat enam saudara perempuan cemburu, terutama Purbararang.

"Aku harus menggagalkan Purbasari Ayuwangi untuk memimpin negeri ini," kata Purbararang pada dirinya sendiri.

Suatu malam, Purbararang melakukan rencana jahatnya. Purbararang masuk ke kamar Purbasari Ayuwangi ketika Purbasari Sedang tidur.

Kemudian, Purbararang menggosokkan getah pohon dengan tempurung kelapa ke tubuh Purbasari. Sehari setelah itu, ketika Purbasari terbangun, dia terkejut melihat kulitnya. Kulitnya menjadi hitam seperti monyet.

"Oh, Tuhan! Apa yang terjadi padaku, Oh tidak, saya menjadi monyet hitam!" Purbasari Ayuwangi mendesah.

Pada saat itu, semua orang Pasir Batang penuh gejolak, bahkan prajurit Kerajaan yang berjaga di posisi masing-masing, tidak mengetahui, siapa monyet hitam itu. Meskipun Purbasari Ayuwangi berusaha meyakinkan bahwa dia bukan monyet, tapi tidak ada yang percaya padanya.

"Hai monyet pergi! Aku tidak ingin melihat ada binatang menginjak-injak istana ini!" berseru Purbararang.

Purbasari menangis dan memohon, tapi tidak ada yang mendengarnya. Purbararang memerintahkan penjaga membawanya dan mengasingkan Purbasari ke hutan.

Di hutan, Purbasari bertemu dengan monyet hitam bernama Lutung Kasarung. Ia melayani Purbasari dan mencoba untuk menemukan beberapa obat untuk menyembuhkan Purbasari. Pada pengobatan yang kedua Purbasari menjadi cantik lagi, sembuh sediakala. Persahabatan mereka menjadi lebih dekat.

Baca Juga: Dongeng dan Cerita Rakyat Jawa Barat: Sangkuriang

Suatu hari, ketika Lutung Kasarung melakukan semedi. Tiba-tiba, di depan Purbasari, berdiri sebuah kerajaan megah dan indah. Nama kerajaan yang Cupu Mandala Ayu.

Lutung Kasarung dan Purbasari pindah dari hutan ke istana itu. Purbasari menjadi Ratu negara itu.

Banyak orang Pasir Batang pindah ke Cupu Mandala Ayu. Orang-orang tahu bahwa ratu kerajaan ini adalah Purbasari.

Purbararang sebagai ratu Pasir Batang begitu marah. Dia cemas karena banyak orang pindah ke Cupu Mandala Ayu.

Dia mengatakan bahwa "Saya harus membunuh Ratu Cupu Mandala Ayu!"

Dia mencoba untuk menantang Purbasari, tapi Lutung Kasarung tahu siasatnya. Purbararang menawarkan Purbasari menjadi ratu Pasir Batang. Syaratnya, Purbasari harus memiliki suami.

Lutung Kasarung menawarkan dirinya untuk menjadi pengantin pria untk Purbasari. Purbasari menerima Lutung Kasarung.

Dia berkata, "Ya, saya lakukan."

Petir membagi langit. Kata sederhana yang dikatakan oleh Purbasari, ubahlah kutukan. Lutung Kasarung menjelma menjadi seorang pangeran yang tampan. Dia Pangeran Guruminda.

Dengan wajah takjub, Purbararang berkata pada Purbasari "Sekarang kamu telah memiliki suami. Jadi saya harus menyerahkan kerajaan ini kepadamu."

Akhirnya, Purbasari dan Pangeran Guruminda memimpin Pasir Batang Raya. Semua orang Pasir Batang hidup damai dan sejahtera.

Masukkan E-Mail Anda:

0 Tanggapan "Lutung Kasarung dan Putri Purbasari Ayuwangi"

Post a Comment