Apa Itu Era 4.0?
Industri Revolusi 4.0 merupakan salah satu pelaksanaan proyek
strategi teknologi modern Jerman 2020 (Germany High-Tech Strategy 2020).
Strategi tersebut diimplementasikan melalui peningkatan teknologi sektor
manufaktur (industri), penciptaan kerangka kebijakan strategis yang konsisten,
serta penetapan prioritas tertentu dalam menghadapi kompetisi global . revolusi
industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda
dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini
memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan
teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah
mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah.
Apa Itu Pendidikan 4.0?
Pendidikan 4.0 adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli
teori pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan
tekknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini
adalah lompatan dari pendidikan 3.0 yang mencakup pertemuan ilmu saraf,
psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan
mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak dan
hal lain dengan E di depannya.
Pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespon kebutuhan revolusi
industri keempat dimana manusia dan mesin di selaraskan untuk mendapatkan
solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, menyesuaikan kurikulum pendidikan
dengan tantangan dan kebutuhan pada era sekarang ini. Kurikulum yang membuka
akses bagi generasi milenial mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk menjadi
pekerja yang kompetitif dan produktif.
GLOBAL
INNOVATION INDEX 2018 RANKINGS
1. Switzerland
2. Netherland
3. Sweden
4. United
Kingdom
5. Singapore
Tantangan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0
Pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa perubahan dari
cara belajar, pola berpikir serta cara bertindak para peserta didik dalam mengembangkan
inovasi kreatif berbagai bidang. Dengan hal ini, dapat menekan angka
pengangguran di Indonesia khususnya dalam persaingan pasar global, Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi milineal.
Kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi sebagai pemicu revolusi indutri juga
diikuti dengan implikasi lain seperti kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan
kompetensi yang semakin tinggi.
Tantangan Global
Menurut pendapat Schwab (2015), kehadiran Industri 4.0 akan memiliki beberapa dampak yaitu,
Menurut pendapat Schwab (2015), kehadiran Industri 4.0 akan memiliki beberapa dampak yaitu,
1. Adanya
kesenjangan yang luar biasa terkait tenaga kerja “low-skill/low-pay” dan “highskill/high-pay”,
2. Pengambil
keuntungan terbesar hanyalah pihak yang memiliki modal dan teknologi,
3. Ketidakstabilan
dunia bisnis karena perubahan yang sangat cepat,
4. Ketidaksiapan
pemerintah dalam mengimbangi perubahan
yang cepat di masyarakat,
5. Isu
keamanan dan privasi data,
6. Munculnya
fenomena “robotisasi” kemanusiaan.
Ancaman
1. Secara
global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan
sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin
otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
2. Diestimasi
bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja
pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department of Labor
report).
Peluang
1. Era
digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga
2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
2. Terdapat
potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton dari tiga
industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540
miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
0 Tanggapan "Apa Itu Era 4.0?"
Post a Comment