Menyiapkan Generasi Indonesia Abad XXI Melalui Literasi Budaya dan Kewargaan Sebagai Kecakapan Hidup | SDN Ciwangi Purwakarta
..:: Selamat Datang Peserta Didik Baru Di Sekolah TASBIH (Taqwa, Aman, Santun, Bersih, Indah, Hijau) ::..

Menyiapkan Generasi Indonesia Abad XXI Melalui Literasi Budaya dan Kewargaan Sebagai Kecakapan Hidup



Angklung SDN Ciwangi

Indonesia merupakan negara kepulauan. Sebanyak tujuh belas ribu lebih pulau besar dan kecil membentang dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur. Secara geografis, pulau-pulau di Indonesia tersebar dan dipisahkan oleh lautan dan selat. Letak pulau yang menyebar tersebut menjadikan bangsa Indonesia memiliki beragam suku bangsa yang juga menghasilkan beragam bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. Tidak salah jika semboyan bangsa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.

Namun, apabila setiap warga negara yang mendiami wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kurang memiliki kesadaran atas keberagaman bangsanya, stabilitas nasional yang telah terbangun pun akan rusak. Tanpa adanya kesadaran akan keberagaman, tanpa adanya sikap saling menghormati dan menghargai terhadap individu dan kelompok yang berbeda, konflik antarpribadi dan antarkelompok akan bermunculan. Masyarakat akan mudah dipecah belah dengan kebencian dan prasangka hanya karena tidak mengenal dan memahami keberagaman yang dimiliki oleh bangsanya.

Sebagai bagian dari dunia internasional, negara Indonesia juga menjalin kerja sama dengan berbagai negara di dunia. Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Konsekuensinya adalah bangsa Indonesia terpaksa menerima berbagai pengaruh global di segala bidang kehidupan: ekonomi, politik, bahasa, budaya, ideologi, bahkan gaya hidup. Jika tidak disikapi secara bijaksana, pengaruh global tersebut akan turut memengaruhi stabilitas nasional.

Berdasarkan hal tersebut, bangsa Indonesia menghadapi dua ancaman yang berkaitan dengan stabilitas nasional. Yang pertama adalah keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan. Yang kedua adalah pengaruh global yang masuk sebagai akibat terbukanya Negara Indonesia dalam kerja sama dan aktivitas dunia.

Oleh karena itu, kemampuan dalam memahami keberagaman, menerima perbedaan, mampu beradaptasi, serta menyikapi keberagaman secara bijaksana menjadi sesuatu yang mutlak. Literasi terhadap persoalan budaya dan kewargaan merupakan kecakapan yang patut dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia pada abad ke-21.

Pentingnya Literasi Kebudayaan dan Kewargaan
Indonesia memiliki keberagaman dalam hal suku bangsa, bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. Selain itu, sebagai bagian dari dunia global, Indonesia juga mendapat pengaruh budaya dari berbagai negara sebagai dampak dari hubungan kerja sama yang dibangun. Akibatnya, keberagaman yang sudah ada, yang dibawa oleh tiap-tiap suku bangsa di Indonesia menjadi semakin kompleks dengan masuknya pengaruh global.

Kemampuan untuk memahami keberagaman dan tanggung jawab warga negara sebagai bagian dari suatu bangsa merupakan kecakapan yang patut dimiliki oleh setiap individu di abad ke-21 ini. Oleh karena itu, literasi budaya dan kewargaan penting diberikan di tingkat keluarga, sekolah, dan masyarakat. Literasi budaya dan kewargaan tidak hanya menyelamatkan dan mengembangkan budaya nasional, tetapi juga membangun identitas bangsaIndonesia di tengah masyarakat global

Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.

Literasi budaya dan kewargaan menjadi hal yang penting untuk dikuasai di abad ke-21. Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial. Sebagai bagian dari dunia, Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Oleh karena itu, kemampuan untuk menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman ini menjadi sesuatu yang mutlak.

Budaya sebagai Alam Pikir melalui Bahasa dan Perilaku
Bahasa daerah dan tindak laku yang beragam menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Budaya sebagai alam pikir melalui bahasa dan perilaku berarti budaya menjadi jiwa dalam bahasa dan perilaku yang dihasilkan oleh suatu masyarakat. Bahasa daerah dan tindak laku yang beragam menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Misalnya, melalui ungkapan dalam bahasa Jawa memayuhayuningbawono kita mengenal falsafah hidup bahwa manusia harus mampu menjaga lingkungan hidupnya. Ungkapan tersebut tidak hanya memiliki arti filosofis, tetapi juga menyiratkan bahwa perilaku manusianya merupakan bagian dari suatu budaya.

Kesenian sebagai Produk Budaya
Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dihasilkan oleh suatu masyarakat. Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar tentunya menghasilkan berbagai bentuk kesenian dari berbagai daerah dengan membawa ciri khas kebudayaan dari daerahnya masing-masing. Berbagai macam bentuk kesenian yang dihasilkan oleh setiap daerah di Indonesia harus dikenalkan kepada masyarakat terutama generasi muda agar mereka tidak tercerabut dari akar budayanya dan kehilangan identitas kebangsaannya.

Kewargaan Multikultural dan Partisipatif
Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial. Dengan kondisi seperti ini, dibutuhkan suatu masyarakat yang mampu berempati, bertoleransi, dan bekerja sama dalam keberagaman. Semua warga masyarakat dari berbagai lapisan, golongan, dan latar belakang budaya memiliki kewajiban dan hak yang sama untuk turut berpartisipasi aktif dalam kehidupan bernegara.

Nasionalisme
Kesadaraan akan kebangsaan adalah hal penting yang harus dimiliki oleh setiap warga negara. Dengan kecintaan terhadap bangsa dan negaranya, setiap individu akan bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku dan menjunjung tinggi martabat bangsa dan negaranya.

Inklusivitas
Di tengah kondisi masyarakat Indonesia yang beragam, pandangan dan perayaan inklusivitas sangat berperan untuk membangun kesetaraan warga. Terbangunnya sikap inklusif akan mendorong setiap anggota masyarakat untuk mencari keuniversalan dari budaya baru yang dikenalnya untuk
menyempurnakan kehidupan mereka.
Pengalaman Langsung
Untuk membangun kesadaran sebagai warga negara, pengalaman langsung dalam bermasyarakat adalah sebuah laku yang besar artinya untuk membentuk ekosistem yang saling menghargai dan memahami.
Mr. Pasi Kaskinen, vice president of Finland University

[Source: Literasi Budaya dan Kewargaan GLN]

Masukkan E-Mail Anda:

0 Tanggapan "Menyiapkan Generasi Indonesia Abad XXI Melalui Literasi Budaya dan Kewargaan Sebagai Kecakapan Hidup"

Post a Comment