Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemdikbud Hamid Muhammad, Sekolah harus menjadi basis pembangunan budaya
literasi Indonesia di masa depan. Dukungan pemerintah daerah untuk menyukseskan
gerakan literasi sekolah sangat dibutuhkan, termasuk dalam ketersediaan buku
bacaan yang bermutu. Hal itu disampaikan pada hari Senin (20/3) dalam acara
Anugerah Literasi Prioritas bagi 19 kabupaten/kota mitra The United States
Agency for International Development (USAID) Prioritas di Jakarta,
Sebenarnya program literasi sudah lama dicanangkan dalam
rangka merespons pedoman dalam pengembangan literasi dari UNESCO pada tahun 2003 di Praha.
Sedangkan menurut Direktur Kantor Pendidikan USAID
Indonesia Peter Cronin mengatakan, mutu pendidikan bagi generasi muda menjadi
kunci untuk mengamankan perkembangan ekonomi dan memperkuat demokrasi.
Kemampuan membaca dan berpikir secara kritis menjadi kunci bagi pendidikan yang
baik.
USAID Prioritas mendukung peningkatan kecakapan membaca
siswa di kelas awal dengan mendonasikan delapan juta buku berjenjang. Buku-buku
bacaan tersebut disebarkan ke 13.000 SD dan SMP mitra USAID. Para guru pun
dilatih menggunakan buku.
Direktur Program USAID Prioritas Stuart Weston menghargai
19 kota/kabupaten yang telah berupaya keras mewujudkan program literasi sekolah
secara bermutu. Program ini sebenarnya dilakukan di 93 daerah mitra USAID
Prioritas sejak 2012.
Anugerah Literasi Prioritas diberikan kepada 19
kota/kabupaten adalah: Aceh Barat Daya dan Bireuen (Aceh); Labuhan Batu dan
Serdang Bedagai (Sumatera Utara); Serang dan Tangerang (Banten); Kota Cimahi, Bandung Barat,
dan Tasikmalaya (Jawa Barat); Banjarnegara, Demak, dan Sragen (Jawa Tengah);
Banyuwangi, Blitar, Lumajang, dan Sidoarjo (Jawa Timur); serta Sidrap, Maros,
dan Wajo (Sulawesi Selatan). Daerah-daerah ini memiliki komitmen jelas dalam
pembiayaan program literasi.
0 Tanggapan "Anugerah Literasi Prioritas diberikan kepada 19 Kota/Kabupaten"
Post a Comment