(Terbaru) Panduan Penulisan Soal dari Puspendik Kemdikbud | SDN Ciwangi Purwakarta
..:: Selamat Datang Peserta Didik Baru Di Sekolah TASBIH (Taqwa, Aman, Santun, Bersih, Indah, Hijau) ::..

(Terbaru) Panduan Penulisan Soal dari Puspendik Kemdikbud

Panduan Penulisan Soal Puspendik
Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan untuk mengetahui perkembangan dan tingkat pencapaian hasil pembelajaran. Penilaian memerlukan data yang baik. Salah satu sumber data itu adalah hasil pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengukuran proses dan hasil pembelajaran pada satuan pendidikan biasanya dilakukan melalui tes prestasi akademik. Tes sebagai alat ukur perlu dirancang secara khusus sesuai dengan tujuannya dan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannya.

Dalam suatu proses pengukuran sangat diperlukan tes yang bermutu baik karena baik buruknya mutu tes akan menentukan mutu data yang dihasilkan. Mutu data ini akan berpengaruh pada mutu rumusan hasil penilaian dan selanjutnya akan berpengaruh pada berbagai keputusan dan kebijakan kependidikan yang ditetapkan berdasarkan hasil penilaian tersebut.

Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) sebagai lembaga yang memiliki misi mengembangkan dan menyelenggarakan sistem penilaian pendidikan, terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan para penulis soal dalam menyusun tes yang baik, terutama dalam penulisan butir soal.

Tes prestasi akademik digunakan untuk mengukur kemampuan atau kompetensi seseorang setelah menjalani proses pembelajaran. Tes ini penting dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan lembaga kependidikan untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hasil tes dapat digunakan oleh pendidik, satuan pendidikan, atau institusi kependidikan lainnya untuk mengambil keputusan atau umpanbalik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Melalui tes dapat diketahui kemajuan dan perkembangan pendidikan dari waktu ke waktu.

Banyak cara yang dilakukan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik.Jika ditinjau dari penyiapan alat tes yang digunakan, pengukuran tes prestasi akademik dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu tes buatan pendidik dan tes standar. Bentuk tes yang dibuat oleh pendidik berbeda dengan bentuk tes standar. Bentuk tes yang dibuat pendidik bisa sangat bervariasi, misalnya tes tertulis, tes lisan, tes kinerja, dan penilaian sikap. Pengukuran dengan bentuk tes ini lebih menekankan pada pemerolehan informasi proses pembelajaran peserta didik dari hari ke hari. Sebaliknya, pada bentuk tes standar, soal dan penskorannya harus lebih objektif dan mudah dilakukan sehingga pada umumnya hanya menggunakan satu jenis penilaian, yaitu tes tertulis, khususnya bentuk soal pilihan ganda (PG) karena tes standar digunakan untuk keperluan yang lebih luas dan umum, misalnya tes untuk bisa masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, tes untuk melihat daya serap peserta didik, tes pemantauan mutu, dan sebagainya. Selain itu, tes standar harus bisa dilihat keterbandingannya.

Soal-soal pada tes standar perlu dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat tes standar adalah (1) menentukan tujuan tes; (2) menentukan acuan yang akan dipakai (kriteria atau norma); (3) membuat kisi-kisi; (4) memilih soal-soal dari kumpulan soal yang sudah ada sesuai dengan kisi-kisinya. Apabila soal yang diambil merupakan soal baru, soal-soal tersebut harus melalui tahap telaah secara kualitatif, revisi, ujicoba, dan analisis hasil ujicoba sehingga diperoleh soal yang baik dari segi kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, pengadministrasian tes (pelaksanaan tes) juga dibuat standar. Untuk tes prestasi akademik terstandar, soal-soal harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik. Dalam hal ini kurikulum atau standar kompetensi lulusan (SKL) yang sudah ditetapkan apabila tes tersebut akan digunakan untuk kelulusan. Proses penskorannya juga harus dilakukan secara standar terutama apabila ada soal berbentuk uraian sehingga hasil tes tersebut dapat dilihat keterbandingannya.

Agar diperoleh tes prestasi akademik terstandar yang dapat digunakan setiap saat, dibutuhkan butir-butir soal yang cukup banyak. Kebutuhan butirbutir soal yang banyak ini bisa diatasi apabila ada bank soal yang menyimpan soal-soal tersebut.

Bank soal adalah kumpulan soal yang telah teridentifikasi karakteristiknya, misalnya tingkat kesukaran, daya beda, dan penyebaran pilihan jawaban (option). Pengembangan bank soal perlu dilakukan secara terus-menerus untuk memenuhi berbagai keperluan penggunaan.

Di Puspendik, pengembangan bank soal tes prestasi akademik merupakan salah satu kegiatan rutin. Kegiatan pengembangan bank soal ini dimulai dengan penulisan kisi-kisi, penulisan soal, telaah (analisis kualitatif), ujicoba, analisis kuantitatif soal, dan kalibrasi soal. Soal-soal yang terbukti bermutu secara kualitatif dan kuantitiatif dikumpulkan dan disimpan dalam bank soal. Alur kegiatan pengembangan bank soal di Puspendik terlihat dalam diagram berikut:
Baca Juga: Contoh Proposal Blockgrant KKG/MGMP 2017

PENYUSUNAN KISI-KISI
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes. Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan dan perakit soal akan lebih terarah dalam merakit tes. Bila beberapa penulis soal menggunakan satu kisi-kisi, akan dihasilkan soal-soal yang relatif sama (paralel) dari tingkat kedalaman dan cakupan materi yang ditanyakan.

PENULISAN SOAL
Tes tertulis merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu harus merespon dalam bentuk tulisan, tetapi juga dapat dilakukan dalam bentuk lain, seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar.

Soal-soal pada tes tertulis dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu soal dengan memilih jawaban yang sudah disediakan (bentuk soal pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan) dan soal dengan memberikan jawaban secara tertulis (bentuk soal isian, jawaban singkat, dan uraian).

Dalam penyusunan soal tes tertulis, penulis soal harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal dari segi materi, konstruksi, dan bahasa.Selain itu, soal yang ditulis harus bebas dari unsur kekerasan, pornografi, politis, SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), atau hal-hal lain yang dapat menguntungkan atau merugikan kelompok tertentu atau menimbulkan efek negatif.

Download:

Masukkan E-Mail Anda:

0 Tanggapan "(Terbaru) Panduan Penulisan Soal dari Puspendik Kemdikbud"

Post a Comment