Peran guru profesional dalam pembelajaran sangat
penting sebagai kunci keberhasilan belajar peserta didik dan mengahasilkan
lulusan yang berkualitas. Guru profesional adalah guru yang kompeten dalam
membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan efektif sehingga
dapat menghasilkan peserta didik yang pintar dan pendidikan yang berkualitas.
Hal tersebut menjadikan kualitas pembelajaran sebagai komponen yang menjadi
fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan
mutu pendidikan terutama menyangkut kualitas lulusan peserta didik.
Peningkatan kualitas peserta didik salah satunya
dilakukan oleh guru yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran di
kelas dengan berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Desain
peningkatan kualitas pembelajaran ini merupakan upaya peningkatan kulaitas
peserta didik yang pada akhirnya meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan sebuah buku pegangan guru yang
memberikan keterampilan mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas lulusan peserta
didik.
Pemerintah mengharapkan para peserta didik
mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS atau Keterampilan Bepikir
Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (criticial
thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan
berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration)
dan kepercayaan diri (confidence). Lima hal yang disampaikan pemerintah
yang menjadi target karakter peserta didik itu melekat pada sistem evaluasi
kita dalam ujian nasional dan merupakan kecakapan abad 21. Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS) juga
diterapkan menyusul masih rendahnya peringkat Programme for International
Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) dibandingkan dengan negara lain, sehingga standar
soal ujian nasional dicoba ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan.
Baca Juga: Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi
Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) merupakan program yang dikembangkan sebagai upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pada tahun 2018 telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) merupakan program yang dikembangkan sebagai upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pada tahun 2018 telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Konsep Berpikir Tingkat Tinggi
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam
bahasa umum dikenal sebagai Higher Order Thinking Skill (HOTS) dipicu
oleh empat kondisi:
a. Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi
pembelajaran yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar
lainnya.
b. Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan
yang tidak dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran
dalam belajar.
c. Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi,
linier, hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan
interaktif.
d. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik
seperti penalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan
berpikir kritis dan kreatif.
Menurut beberapa ahli, definisi keterampilan
berpikir tingkat tinggi salah satunya dari Resnick (1987) adalah proses
berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang
paling dasar. Keterampilan ini juga digunakan untuk menggarisbawahi berbagai
proses tingkat tinggi menurut jenjang taksonomi Bloom. Menurut Bloom,
keterampilan dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah keterampilan
tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering),
memahami (understanding), dan menerapkan (applying), dan kedua
adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi
berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating),
dan mencipta (creating).
Download:
0 Tanggapan "Pembelajaran, Penilaian, dan Penulisan Soal HOTS"
Post a Comment