Pembelajaran remedial dan
pengayaan, harus mempertimbangkan dengan cermat perbedaan individual peserta
didik. Dalam hal ini, asumsi ketuntasan belajar memungkinkan peserta didik
mencapai kompetensi yang sama, sekalipun dengan kebutuhan waktu yang berbeda.
Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang
sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk peserta didik yang lamban,
diperlukan langkah-langkah dan pemberian materi serta penanganan yang berbeda
dengan peserta didik yang cepat. Peserta didik yang lebih cepat belajar juga
perlu penanganan dalam bentuk pengayaan,
sehingga memenuhi prinsip keadilan.
Upaya guru untuk mendorong
keberhasilan peserta didik menguasai KD
sekaligus meminimalkan peserta didik yang harus mengikuti pembelajaran
remedial, dapat dilakukan melalui kegiatan penilaian diri sendiri dan/atau
penilaian antarteman, sehingga kompetensi yang dirasakan masih kurang dapat
diatasi sebelum peserta didik mengikuti kegiatan ulangan harian. Di samping itu,
pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan pada setiap akhir
pembelajaran atau pada akhir satu pertemuan.
PEMBELAJARAN REMEDIAL
Pengertian
Pembelajaran
Remedial adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
belum mencapai kompetensi minimal dalam
satu KD tertentu.
Metode
yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan sifat,
jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan
pembelajaran juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta
didik.
Pada
pelaksanaan pembelajaran remedial, media pembelajaran harus betul-betul
disiapkan guru agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami KD yang
dirasa sulit. Alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran remedial pun
perlu disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
PENTING UNTUK DIPAHAMI GURU
Remedial bukan mengulang tes (ulangan
harian) dengan materi yang sama, tetapi guru memberikan perbaikan pembelajaran
pada KD yang belum dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan pembelajaran dilakukan,
guru melakukan penilaian untuk mengetahui apakah peserta didik telah memenuhi
kompetensi minimal dari KD yang diremedialkan.
Mengapa Diperlukan
Pembelajaran Remedial?
Setiap guru berharap peserta didik dapat mencapai
penguasaan kompetensi yang telah ditentukan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, setiap pendidik
hendaknya memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan,
kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar), maka pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial guru akan membantu
peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki cara belajar dan sikap belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil
belajar yang optimal.
Kapan Dilakukan Pembelajaran Remedial?
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, No.66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian: “Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk
merencanakan perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment) atau pelayanan konseling”.
Penilaian yang dimaksud tidak terpaku pada hasil tes (ulangan harian)
pada KD tertentu. Penilaian juga bisa
dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung (dari aspek pengetahuan, sikap
ataupun keterampilan). Pembelajaran remedial, dapat dilakukan pada akhir
kegiatan pembelajaran atau pada akhir satu subtema, sesuai dengan kondisi dan
capaian kompetensi peserta didik.
Berapa Lama Pembelajaran Remedial Dilakukan?
Pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta
didik menguasai KD yang diharapkan (tujuan tercapai). Ketika peserta didik
telah mencapai kompetensi minimalnya (setelah pembelajaran remedial dilakukan),
maka pembelajaran remedial tidak perlu dilanjutkan.
Bagaimana Pembelajaran Remedial Dilakukan?
Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara
individual, berkelompok, atau klasikal. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial yaitu: pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi,
tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya.
Aktivitas guru dalam pembelajaran remedial, antara
lain: memberikan tambahan penjelasan atau contoh, menggunakan strategi
pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya, mengkaji ulang pembelajaran yang
lalu, menggunakan berbagai jenis media. Setelah peserta didik mendapatkan
perbaikan pembelajaran dilakukan penilaian,
untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai KD yang diharapkan.
Siapa yang Melakukan Pembelajaran Remedial?
Guru
kelas melakukan identifikasi terhadap kesulitan peserta didik, kemudian membuat
perencanaan pembelajaran remedial meliputi penentuan materi ajar, penetapan
metode, pemilihan media, dan penilaian.
Baca Juga:
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Pengertian Pengayaan
Dalam
kurikulum dirumuskan secara jelas KI dan
KD yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan alokasi waktu yang sudah
ditentukan. Penguasaan KI dan KD setiap peserta didik diukur dengan menggunakan
sistem penilaian acuan kriteria (PAK). Jika seorang peserta didik mencapai
standar tertentu maka peserta didik dipandang telah mencapai ketuntasan. Oleh karena itu pembelajaran pengayaan dapat
diartikan memberikan tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan peserta
didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
kurikulum.
Metode
yang digunakan bervariasi sesuai dengan bahan kajian, muatan pelajaran yang
dipelajari peserta didik. Dalam pembelajaran pengayaan, media belajar harus
betul-betul disiapkan guru agar dapat memfasilitasi peserta didik untuk
memperkaya pengetahuan, melatih keterampilan, dan membentuk sikap yang baik.
Kegiatan
pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang sudah maupun yang akan dipelajari sehingga tercapai tingkat
perkembangan yang optimal sesuai dengan kemampuannya.
Apa saja yang dapat
dilakukan dalam pengayaan?
Guru
melakukan pengayaan sesuai dengan bahan
kajian atau muatan pelajaran yang sedang dipelajari, seperti membaca materi diikuti
dengan menulis laporan, melakukan percobaan dan menjadi tutor sebaya bagi teman
yang memerlukan pembelajaran remedial.
Guru
mengembangkan latihan praktis dari materi yang sedang dibahas, membuat hasil
karya, melakukan suatu proyek, membahas masalah, atau mengerjakan permainan
yang harus diselesaikan peserta didik. Apapun kegiatan yang dipilih guru,
hendaknya kegiatan pengayaan tersebut menyenangkan dan mengembangkan kemampuan
kognitif tinggi sehingga mendorong peserta didik untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Mengapa diperlukan pengayaan?
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar menganut sistem
pembelajaran berbasis aktivitas atau kegiatan, sistem pembelajaran tuntas,
dan pelayanan perbedaan individu peserta
didik.
Dengan
memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan,
kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar) tersebut,
maka pengayaan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/hak peserta didik.
Dalam
pembelajaran pengayaan, guru memfasilitasi peserta didik untuk memperkaya
wawasan dan keterampilan serta mampu
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kapan dilakukan
pembelajaran pengayaan?
Pembelajaran
pengayaan dilakukan ketika peserta didik telah menguasai KD (teridentifikasi melampaui
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum). Guru perlu mengantisipasi
dengan menyiapkan program-program atau aktivitas yang sesuai KD untuk memfasilitasi
peserta didik. Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan bersama-sama dengan kegiatan pembelajaran atau dilakukan di
luar jam pelajaran.
Bagaimana pembelajaran pengayaan dilakukan?
Pembelajaran
pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan
belajar dengan memerlukan waktu lebih sedikit daripada teman-teman lainnya. Waktu
yang masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk
memperdalam/memperluas atau mengembangkan bahan kajian, muatan pelajaran, maupun
mempraktikkan bahan kajian yang dipelajari. Guru dapat memfasilitasi peserta
didik dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara lain: perpustakaan,
majalah atau koran, internet, bahan praktik, demonstrasi dll.
Siapa yang terlibat dalam pembelajaran pengayaan?
Pihak utama yang berperan
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pengayaan adalah guru kelas,
mengingat guru kelas adalah orang yang memahami kelebihan
peserta didik. Dalam praktiknya, jika diperlukan, guru dapat melakukan
kerjasama dengan narasumber dalam melaksanakan pembelajaran pengayaan.
Download:
0 Tanggapan "Panduan Teknis Remedial dan Pengayaan"
Post a Comment