Budaya
mutu sekolah merupakan faktor yang penting dalam membentuk siswa menjadi
manusia yang memiliki sikap penuh optimisme, berani, terampil, berperilaku
kooperatif, individu yang ulet, disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai
menangkap peluang. Sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu dapat dilihat
dari beberapa variabel seperti perolehan nilai, perilaku siswa, proses
pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler, kondisi fisik sekolah, kinerja
perpustakaan, lingkungan sekolah, budaya sekolah, dan manajemen sekolahnya,
yang berpengaruh terhadap kinerja individu dan mutu sekolah itu sendiri.
Kegiatan
Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi
dan motivasi para pelaku pendidikan dalam melakukan pembinaan budaya mutu untuk
mewujudkan pengembangan bakat, prestasi maupun kepribadian siswa selaras dengan
program peningkatan dan pembinaan mutu sekolah dasar pada tingkat nasional.
Pemilihan
ini difokuskan pada penilaian mutu pendidikan secara keseluruhan (whole
school), dengan tetap memberikan apresiasi kepada sekolah yang
memperlihatkan katergori tertentu dari mutu yang dinilai. Kategori ini yaitu 1)
Budaya Mutu Pembelajaran, 2) Budaya Mutu Ekstrakurikuler, 3) Budaya Mutu
Manajemen Berbasis Sekolah , dan 4) Budaya Mutu Pengelolaan Perpustakaan
Sekolah.
PENGERTIAN
SEKOLAH DASAR BERBUDAYA MUTU
Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).
Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).
Budaya
mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang digunakan
sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi
masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan.
Nilai merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap
benar-salah, baik-buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak dan tidak layak;
sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana cara sesuatu seharusnya
dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu yang penting, berharga,
bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati sebagai dasar untuk bersikap
dan bertindak. Dengan demikian budaya sekolah awalnya merupakan aturan dan tata
tertib yang disepakati bersama oleh warga sekolah, dihayati dan dilakukan
terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
Budaya
sekolah memiliki core culture yaitu pengembangan karakter peserta didik,
baik karakter religius, humanis, nasionalis, maupun demokratis yang didukung
oleh sub culture pengelolaan manajemen yang baik, lingkungan sekolah
yang bersih dan sehat serta media belajar dan perpustakaan yang memadai. Baik core
culture maupun sub culture-nya harus merupakan budaya yang bermutu.
Sekolah
Dasar berbudaya Mutu adalah sekolah dasar yang memberikan layanan prima yang
merefleksikan budaya mutu. Budaya Mutu Sekolah Dasar tercermin pada
komponen-komponen: (1) pembelajaran dan ekstrakurikuler yang efektif dalam
pembentukkan karakter peserta didik, (2) kepemimpinan kepala sekolah disertai
dengan manajemen berbasis sekolah termasuk didalamnya sekolah bersih dan sehat
(3) pengelolaan perpustakaan mendukung keefektifan pembelajaran dan
menumbuhkembangkan budaya baca warga sekolah, dan (4) lingkungan sekolah yang
merefleksikan kondisi bersih, rapih, dan sehat.
Dengan
demikian, sekolah dasar yang mengimplementasikan budaya mutu sekolah secara
optimal akan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di
sekitarnya dan acuan pembinaan bagi Dinas Pendidikan. Dalam hal ini, Depdiknas
(2000) telah merumuskan beberapa elemen budaya mutu sekolah sebagai berikut:
(1) informasi kualitas untuk perbaikan, bukan untuk mengontrol, (2) kewenangan
harus sebatas tanggungjawab, (3) hasil diikuti penghargaan atau sanksi, (4)
kolaborasi, sinergi, bukan persaingan sebagai dasar kerjasama, (5) warga
sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya, (6) atmosfir keadilan, (7) imbal
jasa sepadan dengan nilai pekerjaan, dan (8) warga sekolah merasa memiliki
sekolah.
Budaya
mutu sekolah dapat dikembangkan pada tataran spirit, tataran teknis dan tataran
sosial. Oleh karena itu, Budaya mutu sekolah dapat disebarluaskan, dilombakan
bahkan diadaptasi oleh sekolah lain. Lomba Budaya Mutu Sekolah merupakan
kegiatan pembinaan sekolah dasar melalui evaluasi kinerja sekolah terutama
terkait aspek pembelajaran dan ekstrakurikuler dalam pengembangan pendidikan
karakter, manajemen berbasis sekolah serta lingkungan sekolah yang bersih dan
sehat, dan pengelolaan perpustakaan. Untuk itulah, agar budaya mutu sekolah
tersebut terus tumbuh dan berkembang serta berimbas pada sekolah-sekolah lain,
perlu dilombakan secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kecamatan/gugus,
kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional. Jenis lomba budaya mutu
sekolah yang dilombakan untuk tahun 2016 adalah lomba budaya mutu secara
keseluruhan (whole school development). Meskipun demikian,
sekolah-sekolah yang sudah mencapai kriteria tertentu secara keseluruhan, dan
memperlihatkan keunggulan dalam salah satu komponen budaya mutu, diberikan
apresiasi dalam lomba. Keunggulan dalam komponen lomba termasuk:
1) Budaya Mutu komponen
Pembelajaran;
2) Budaya Mutu komponen
Kegiatan Ekstrakurikuler;
3) Budaya Mutu komponen
MBS;
4) Budaya Mutu komponen
Perpustakaan Sekolah; dan
5) Usaha Kesehatan
Sekolah/UKS (untuk SD Pembina/Rujukan). Download:
Panduan Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar Tahun 2016
Baca Juga: Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)
0 Tanggapan "Sekolah Dasar Berbudaya Mutu"
Post a Comment