Sekolah Dasar Berbudaya Mutu | SDN Ciwangi Purwakarta
..:: Selamat Datang Peserta Didik Baru Di Sekolah TASBIH (Taqwa, Aman, Santun, Bersih, Indah, Hijau) ::..

Sekolah Dasar Berbudaya Mutu

SDN Ciwangi
PENGANTAR
Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang memiliki sikap penuh optimisme, berani, terampil, berperilaku kooperatif, individu yang ulet, disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu dapat dilihat dari beberapa variabel seperti perolehan nilai, perilaku siswa, proses pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler, kondisi fisik sekolah, kinerja perpustakaan, lingkungan sekolah, budaya sekolah, dan manajemen sekolahnya, yang berpengaruh terhadap kinerja individu dan mutu sekolah itu sendiri.

Kegiatan Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi dan motivasi para pelaku pendidikan dalam melakukan pembinaan budaya mutu untuk mewujudkan pengembangan bakat, prestasi maupun kepribadian siswa selaras dengan program peningkatan dan pembinaan mutu sekolah dasar pada tingkat nasional.

Pemilihan ini difokuskan pada penilaian mutu pendidikan secara keseluruhan (whole school), dengan tetap memberikan apresiasi kepada sekolah yang memperlihatkan katergori tertentu dari mutu yang dinilai. Kategori ini yaitu 1) Budaya Mutu Pembelajaran, 2) Budaya Mutu Ekstrakurikuler, 3) Budaya Mutu Manajemen Berbasis Sekolah , dan 4) Budaya Mutu Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.

PENGERTIAN SEKOLAH DASAR BERBUDAYA MUTU
Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).

Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan. Nilai merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap benar-salah, baik-buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak dan tidak layak; sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak. Dengan demikian budaya sekolah awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh warga sekolah, dihayati dan dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.

Budaya sekolah memiliki core culture yaitu pengembangan karakter peserta didik, baik karakter religius, humanis, nasionalis, maupun demokratis yang didukung oleh sub culture pengelolaan manajemen yang baik, lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta media belajar dan perpustakaan yang memadai. Baik core culture maupun sub culture-nya harus merupakan budaya yang bermutu.

Sekolah Dasar berbudaya Mutu adalah sekolah dasar yang memberikan layanan prima yang merefleksikan budaya mutu. Budaya Mutu Sekolah Dasar tercermin pada komponen-komponen: (1) pembelajaran dan ekstrakurikuler yang efektif dalam pembentukkan karakter peserta didik, (2) kepemimpinan kepala sekolah disertai dengan manajemen berbasis sekolah termasuk didalamnya sekolah bersih dan sehat (3) pengelolaan perpustakaan mendukung keefektifan pembelajaran dan menumbuhkembangkan budaya baca warga sekolah, dan (4) lingkungan sekolah yang merefleksikan kondisi bersih, rapih, dan sehat.

Dengan demikian, sekolah dasar yang mengimplementasikan budaya mutu sekolah secara optimal akan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di sekitarnya dan acuan pembinaan bagi Dinas Pendidikan. Dalam hal ini, Depdiknas (2000) telah merumuskan beberapa elemen budaya mutu sekolah sebagai berikut: (1) informasi kualitas untuk perbaikan, bukan untuk mengontrol, (2) kewenangan harus sebatas tanggungjawab, (3) hasil diikuti penghargaan atau sanksi, (4) kolaborasi, sinergi, bukan persaingan sebagai dasar kerjasama, (5) warga sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya, (6) atmosfir keadilan, (7) imbal jasa sepadan dengan nilai pekerjaan, dan (8) warga sekolah merasa memiliki sekolah.

Budaya mutu sekolah dapat dikembangkan pada tataran spirit, tataran teknis dan tataran sosial. Oleh karena itu, Budaya mutu sekolah dapat disebarluaskan, dilombakan bahkan diadaptasi oleh sekolah lain. Lomba Budaya Mutu Sekolah merupakan kegiatan pembinaan sekolah dasar melalui evaluasi kinerja sekolah terutama terkait aspek pembelajaran dan ekstrakurikuler dalam pengembangan pendidikan karakter, manajemen berbasis sekolah serta lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, dan pengelolaan perpustakaan. Untuk itulah, agar budaya mutu sekolah tersebut terus tumbuh dan berkembang serta berimbas pada sekolah-sekolah lain, perlu dilombakan secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kecamatan/gugus, kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional. Jenis lomba budaya mutu sekolah yang dilombakan untuk tahun 2016 adalah lomba budaya mutu secara keseluruhan (whole school development). Meskipun demikian, sekolah-sekolah yang sudah mencapai kriteria tertentu secara keseluruhan, dan memperlihatkan keunggulan dalam salah satu komponen budaya mutu, diberikan apresiasi dalam lomba. Keunggulan dalam komponen lomba termasuk:

1) Budaya Mutu komponen Pembelajaran;
2) Budaya Mutu komponen Kegiatan Ekstrakurikuler;
3) Budaya Mutu komponen MBS;
4) Budaya Mutu komponen Perpustakaan Sekolah; dan
5) Usaha Kesehatan Sekolah/UKS (untuk SD Pembina/Rujukan). 

Download:
Panduan Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar Tahun 2016

Baca Juga: Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)

Masukkan E-Mail Anda:

0 Tanggapan "Sekolah Dasar Berbudaya Mutu"

Post a Comment